Selasa, 30 Desember 2008

Modulus Kelentingan
Perbandingan antara suatu tegangan (stress) terhadap regangannya (strain) disebut : “MODULUS KELENTINGAN”. Modulus kelentingan linier atau disebut juga modulus young.
Modulus Young (Y)

Pembelajaran Fisika

Bab 3
ELASTISITAS DAN GETARAN


I. Standar Kompetensi :
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

II. Kompetensi Dasar :
1.3 Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan
1.4 Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran

III. Penjelasan Tujuan Bab
Setelah mempelajari Bab Elastisitas dan Getaran siswa diharapkan dapat :
a. Mendeskripsikan karakteristik gaya pada benda elastis berdasarkan data percobaan (grafik)
b. Membandingkan modulus elastisitas dan konstanta gaya
c. Membandingkan tetapan gaya berdasarkan data pengamatan
d. Menganalisis susunan pegas seri dan paralel
e. Mendeskripsikan karakteristik gerak pada getaran pegas
f. Menjelaskan hubungan antara periode getaran dengan massa beban berdasarkan data pengamatan
g. Menganalisis gaya simpangan, kecepatan dan percepatan pada gerak getaran


IV. Uraian Materi

A. Elastisitas

Elastisitas adalah : Kecenderungan pada suatu benda untuk berubah dalam bentuk baik panjang, lebar maupun tingginya, tetapi massanya tetap, hal itu disebabkan oleh gaya-gaya yang menekan atau menariknya, pada saat gaya ditiadakan bentuk kembali seperti semula.

Tegangan (Stress)
Stress didefinisikan sebagai : gaya F persatuan luas (A).



Jika suatu bayang homogen yang mendapat tarikan atau gaya desak dilakukan pemotongan secara tegak



Karena tiap bagian saling tarik menarik atau desak mendesak maka tegangan yang dihasilkan disebut tegangan tarik atau tegangan desak.

Regangan (Strain)
Yang dimaksud tegangan disini adalah mengenai perubahan relatif deri ukuran-ukuran atau bentuk suatu benda yang mengalami tegangan. Regangan karena tarikan di dalam batang didefinisikan sebagai perbandingan dari tambahan panjang terhadap panjang asli.
Regangan Jenis Tarik =


Regangan karena gaya geser didefinisikan sebagai tangensial sudut u karena u kecil sekali, maka :
Regangan Jenis Geser = tg u » u (Radian)

Modulus Kelentingan
Perbandingan antara suatu tegangan (stress) terhadap regangannya (strain) disebut : “MODULUS KELENTINGAN”. Modulus kelentingan linier atau disebut juga modulus young.
Modulus Young (Y) =
Y =



Diagram tegangan-regangan jenis logam yang tertarik.

A
:
Batas kelentingan
B
:
Titik kritis
C
:
Titik patah


B. Hukum Hooke

Jika sebuah pegas kita gantungkan, mempunyai konstanta pegas k.Besar gaya tiap pertambahan panjang sebesar satu satuan panjang. Dengan demikian jika pegas kita tarik dengan gaya Ftangan maka pada pegas bekerja gaya pegas Fpegas yang arahnya berlawanan dengan Ftangan.
Jadi Fpegas = - gaya oleh tangan pada pegas (hukum Hooke)
Fpegas = - k x
(Tanda (-) hanya menunjukkan arah).

Jika digambarkan dalam grafik hubungan antara F dan x sebagai pertambahan panjang, berupa GARIS LURUS.
Energi potensial pegas didefinisikan sebagai :
Ep = k x2


Dapat dicari dari Luas grafik F terhadap x.. Usaha yang diperlukan untuk regangan x1 – x2 dapat dituliskan sebagai :
W = k (x22 – x12)




Susunan Pegas
kp = k1 + k2Jika dua buah pegas dengan konstanta pegas k1 dan k2 disusun paralel maka diperoleh konstanta pegas gabungan (kP)


Jika dua buah pegas dengan konstanta pegas k1 dan k2 disusun seri maka diperoleh konstanta pegas gabungan (KS)
= +



Dengan demikian berlaku untuk beberapa buah pegas.
Disusun Paralel : kP = k1 + k2 + k3 + k4 ……..
Disusun Seri : = + + + ..




C. Gerak Getaran

Benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan yang tetap, Ini berarti pada benda senantiasa bekerja gaya yang tetap baik arahnya maupun besarnya. Bila gayanya selalu berubah-ubah, percepatannyapun berubah-ubah pula.
Gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut Gerak Periodik. Gerak periodik ini selalu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus, oleh sebab itu gerak periodik disebut Gerak Harmonik. Jika gerak yang periodik ini bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama disebut Getaran atau Osilasi.

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu lintasan bolak-balik disebut Periode, sedangkan banyaknya getaran tiap satuan waktu disebut Frekwensi. Hubungan antara periode (T) dan frekwensi (f) menurut pernyataan ini adalah :
Satuan frekwensi dalam SI adalah putaran per detik atau Hertz (Hz). Posisi pada saat resultan gaya bekerja pada partikel yang bergetar sama dengan nol disebut posisi seimbang.
Perhatikan sebuah benda massanya m digantungkan pada ujung pegas, pegas bertambah panjang. Dalam keadaan seimbang, gaya berat w sama dengan gaya pegas F, resultan gaya sama dengan nol, beban diam.
Dari kesimbangannya beban diberi simpangan y, pada beban bekerja gaya F, gaya ini cenderung menggerakkan beban keatas. Gaya pegas merupakan gaya penggerak, padahal gaya pegas sebanding dengan simpangan pegas.
F = - k y ; k tetapan pegas

Mudah dipahami bahwa makin kecil simpangan makin kecil pula gaya penggerak. Gerakan yang gaya penggeraknya sebanding dengan simpangan disebut Gerak Harmonis ( Selaras )

Bila beban dilepas dari kedudukan terbawah (A), beban akan bergerak bolak balik sepanjang garis A-O-B. Gerak bolak-balik disebut getaran dan getaran yang gaya penggeraknya sebanding dengan simpangannya disebut : Gerak Harmonis.
Simpangan yang terbesar disebut Amplitudo getaran (A).
Saat simpangan benda y, percepatannya :
A =

Besar energi potensialnya : Ep = ½ ky2
Ketika simpangannya terbesar energi kinetiknya Ek = 0, sedangkan energi potensialnya Ep = ½ kA2 ….. Jadi energi getarannya E = Ep + Ek = ½ kA2 + 0
E = ½ kA2
Energi kinetik saat simpangannya y dapat dicari dengan hukum kekekalan energi.
E = Ep + Ek
Ek = E – Ep = ½ kA2 – ½ ky2

Frekuensi (f)
Gerakan dari A--B-O-A disebut satu getaran, waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran disebut PERIODE (T) dan banyaknya getaran yang dilakukan dalam satu detik disebut bilangan getar atau FREKUENSI
Dalam T detik dilakukan 1 getaran
Dalam 1 detik dilakukan getaran
Jadi : f =
Satuan T dalam detik, f dalam Hertz atau cps (cycles per sekon) atau rps (rotasi per sekon)


Proyeksi Gerak Melingkar Beraturan
Gerak bolak-balik piston menjadi gerak putaran pada sebuah kendaraan bermotor, gerak putar pada sebuah mesin jahit menjadi gerak bolak-balik jarum mesin jahit, menunjukkan adanya kaitan antara gerak melingkar dengan gerak harmonik.
Gerak melingkar beraturan titik P dalam tiap-tiap saat diproyeksikan pada garis tengah MN, titik proyeksinya yakni titik Q bergerak dari O-M-O-N-O, dengan kata lain titik Q bergerak menyusuri MN bolak-balik. Apakah gerak titik Q gerak harmonik ? akan kita bahas.

M V
Vv Q

V

P




N



Amplitudo gerak titik Q adalah R dan periodenya sama dengan periode gerak melingkar beraturan. Bila dalm t detik titik P menempuh sudut q, maka q = w.t
Dalam waktu yang sama titik Q mempunyai simpangan : y = A sin q à y = A sin w.t
Kecepatannya saat itu = vt = v cos q à vt = v cos w.t à vt = w.A cos w.t
Percepatan saat itu : at = ac sin q = w2 A sin w.t

Oleh karena arah percepatan ke bawah, tandanya negatif :
At = -w2 A sin w.t

Bila massa titik Q adalah m, besar gaya yang bekerja pada titik itu :
F = m.a = -m w2 A sin w.t
F = - m w2 y.
m w2 adalah bilangan yang konstan k, sehingga : F = -k.y

Persamaan terakhir menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada titik Q sebanding dengan simpangannya. Jadi proyeksi gerak melingkar beraturan adalah GERAK HARMONIS.
Persamaan di atas gerak mulai dari titik setimbang, jika tidak maka persamaan secara umum ditulis sbb : y = A sin (w.t + qo )




Periode Gerak Harmonis
k = m w2 k = m à T =
m massa benda dalam kg, k tetapan pegas dalam N/m dan T periode getaran dalam detik.

Phase ( j )
Gerak harmonis sederhana akan lebih mudah diketahui bila dikenal keadaannya (phasenya). Phase suatu titik yang bergetar didefinisikan sebagai waktu sejak meninggalkan titik seimbang dibagi dengan periodenya.
Bila titik Q telah bergetar t detik maka phasenya :
Sesudah bergetar ( t + T ) detik phasenya :
Keadaan titik Q sama dengan keadaan titik Q dalam hal yang pertama.
Mudah dipahami bahwa titik-titik yang phasenya keadaannya sama.

Perbedaan phase
Titik-titik yang phasenya sama mempunyai perbedaan phase : 0, 1, 2, 3 , 4 , ..... dst.
Titik-titik yang keadaannya berlawanan mempunyai perbedaan phase :

Beberapa contoh getaran harmonis
(1) Getaran pegas
Salah satu ujung sebuah pegas dijepit dan ujung lainnya diberi simpangan. Gaya pegas yang timbul akan menggerakkan pegas, makin kecil simpangan, makin kecil gaya penggeraknya. Gaya yang menggerakkan pehas sebanding dengan simpangannya, pegas melakukan gerak harmonis.

(2) Gerak bandul Tunggal


q





B O1 A




O F1
w = m.g

Bandul O tergantung pada tali yang panjangnya . Bandul diberi simpangan q, sudut q kecil. Bila dilepas, bandul melakukan gerak bolak-balik menyusuri AOB.
Bila massa bandul m, beratnya w = m.g. Saat bandul berada di A, gaya penggeraknya F1

F1 = m.g sin q = m.g karena sudut q kecil, AO1 dapat disamakan dengan : AO = y
F1 = m.g à F1 =
adalah bilangan tetap, jadi F1 = k.y

Hubungan yang terakhir menyatakan bahwa gaya penggerak sebanding dengan simpangannya. Bandul melakukan gerak Harmonis. Karena gerakan bandul gerak harmonik, periodenya dapat dicari dari rumus periode Gerak harmonis.

= T =

T adalah waktu ayun bandul dalam detik, panjang bandul dalam meter, dan g percepatan grafitasi dalam m/det2.

(3) Gerak zat cair dalam pipa U



2y O
y







Pipa U yang penampangnya sama (A) sebagian berisi zat cair, permukaan zat cair menempati posisi O. Bila panjang zat cair dan massa jenisnya r , massa seluruh zat cair r.A.

Kemudian zat cair diberi simpangan y, perbedaan tinggi permukaan zat cair dalam kedua kaki menjadi 2y. Berat zat cair yang tingginya 2y merupakan gaya penggerak zat cair.

F = 2y r.A.g, sedangkan 2A r g adalah bilangan tetap k. jadi F = k.y, gaya penggerak sebanding dengan simpangannya, gerak zat cair adalah gerak Harmonis.

Periodenya dapat dicari sebagai berikut :

T = = T =







V. Soal Latihan

Elastisitas dan Hukum Hooke
1. Sepotong baja yang panjangnya 4 m dan diameternya 9 cm dipakai untuk mengangkat beban yang massanya 80.000 kg. Modulus Young = 1,9 x 1011 N/m2. Berapakah pertambahan panjang baja itu ?
2. Modulus Young suatu kawat adalah 6,0 x 1010 Pa. Untuk memperoleh pertambahan panjang sebesar 2 % berapakah tegangan yang diperlukan (stress) ?
3. Suatu pegas digantungkan pada lift. Jika lift berhenti beban 5 kg digantungkan pada pegas ternyata bertambah panjang 2,5 cm. Hitunglah pertambahan panjang pegas jika lift bergerak keatas dengan percepatan 2 m/s2. (g = 10 m/s2).
4. Sebuah pegas panjangnya 10 cm, kemudian ditarik dengan gaya 100 N. Panjangnya menjadi 12 cm. Hitunglah :
a. Gaya yang diperlukan agar panjangnya 15 cm.
b. Hitung energi potensial pegas saat panjangnya 15 cm.
5. Sebuah pegas bertambah panjang 1 cm jika diberi beban 10 N. Hitunglah :
a. Energi potensial pegas pada saat pertambahan panjangnya 3 cm.
b. Berapa usaha untuk meregangkan pegas dari 2 cm menjadi 4 cm.
6. Suatu pegas digantungkan di atap sebuah lift. Jika saat lift diam gaya 10 N menyebabkan pegas bertambah panjang 1 cm. Hitunglah pertambahan panjang pegas, jika :
b. lift ke atas dengan percepatan 2 m/s2
c. lift ke bawah dengan percepatan 2 m/s2
7. Sebuah specimen baja berukuran 10 cm x 2 cm x 2 cm ditarik dengan gaya 5.000 N bertambah panjang 5 mm. Hitunglah modulus Young bahan.

Kunci Jawaban
1. 2,6488 mm 2. 1,2 . 109 N/m2 3. 3 cm 4. a. 250 N b. 6,25 joule 5. a. 0,45 joule. b. 0,6 joule
6. a. 1,2 cm b. 0,8 cm 7. 25.107 N/m2

Gerak Getaran
1. Sebuah benda bergetar harmonik sederhana dengan persamaan y = 5 sin ( 3p t + p /6)
y dalam meter, t dalam detik, dan besaran sudut dalam radian. Tentukan :
a. Amplitudo, frekwensi dan periode geraknya.
b. Kecepatan dan percepatan sesaat.
c. Posisi, kecepatan dan percepatan pada saat t = 2 detik.
d. Kecepatan dan percepatan maksimumnya.
e. Energi kinetik dan energi potensialnya saat t = 1 detik jika m = 100 gram.
f. Energi totalnya.
2. Sebuah benda yang massanya 0,75 kg dihubungkan dengan pegas ideal yang konstanta pegasnya 25 N/m, bergetar pada bidang horisontal yang licin tanpa gesekan. Tentukan :
a. Energi sistem dan kecepatan maksimum benda apabila amplitudo = 4 cm.
b. Kecepatan benda pada saat simpangannya 3 cm.
c. Energi kinetik dan energi potensial sistem pada saat simpangannya 3 cm.
3. Sebuah pegas dapat memanjang hingga 30 cm jika di tarik gaya 0,5 N. Sebuah benda yang massanya 50 gram digantungkan pada ujung pegas kemudian diberi simpangan 30 cm dari titik seimbangnya setelah itu dilepaskan, tentukanlah :
a. Periodenya.
b. Persamaan gerak dari benda tersebut.
c. Kecepatan, percepatan, energi kinetik, energi potensial pada saat simpangannya 20 cm.
4. Dua getaran selaras masing-masing dinyatakan dengan persamaan :
y1 = 15 sin 8t dan y2 = 18 sin (8t + p /4) amplitudo dalam cm. Tentukanlah :
a. Periode masing-masing getaran.
b. Beda fase kedua getaran.
c. Kecepatan dan percepatan maksimum masing-masing getaran selaras tersebut.
4. Berapa simpangan getaran selaras yang menggetar vertikal, agar pada saat itu energi potensialnya sama dengan energi kinetiknya, jika amplitudonya 10 cm.
5. Benda yang bermassa 100 gram bergetar selaras vertikal dengan amplitudo 5 cm dan frekwensinya 10 cps. Pada suatu ketika fasenya 1/12, maka tentukan :
a. Simpangan pada saat itu.
b. Gaya yang bekerja pada saat itu.
c. Energi potensial terhadap kedudukan setimbang pada saat itu.
d. Kelajuan dan perlajuan benda pada saat itu.
e. Energi kinetik benda pada saat itu.
6. Ditentukan persaman gerak getar adalah y = 10 sin 50pt, y dalam cm dan t dalam detik. Tentukan :
a. Persamaan percepatannya.
b. Percepatan maksimumnya.
c. Bila suatu saat fasenya = 1/5, telah berapa detik benda bergetar.
d. Hitung panjang simpangan pada saat soal 8c.
e. Hitung besarnya kecepatan getar pada saat t = 1/75 detik.
7. Kecepatan maksimum suatu gerak harmonis sederhana 7 m/s dan percepatan maksimumnya 20 m/s2. Hitunglah amplitudonya.
8. Suatu benda melakukan GHS pada saat simpangannya 10 cm di atas titik setimbang mempunyai kecepatan ½ kali kecepatan maksimumnya arah geraknya ke bawah, sedang percepatan maksimum GHS adalah 8000p2 cm/s2 Hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai itu.
9. Sebuah benda digantungkan dengan tali yang panjangnya 1,6 m. Berapa detik waktu yang diperlukan untuk melakukan 100 ayunan.
10. Untuk mengukur percepatan grafitasi bumi dilakukan percobaan sebagai berikut : sebuah bandul diikat dengan tali yang panjangnya 1 meter, kemudian diberi simpagan dan dilepas. Ternyata dalam 100 detik bandul melakukan 50 ayunan. Berapakah percepatan grafitasi bumi.

Kunci Jawaban
1. a) A = 5 m, f = 1,5 hz, T = det
b) v = 15 p cos ( 3pt+30) a = -45 p2 sin (3pt+30)
c) v = m/s a = - m/s2

d) vmaks = 15 p m/s amaks = -45 p2 m/s2
e) Ep = 11,25 p2 m/s2 Ek = p2 J
f) EM = p2 J

2. a) EM = 0,02 J vmaks = m/s
b) v = m/s
c) Ek = J Ep = 0.01125 J

3. a) T = 0,2 n b) y = 30 sin ( t + )
c) v = m/s, a = - m/s, Ek = J, Ep = J

4. a) T1 = p det, T2 = p det b) c) v maks = 120 cm/s v maks = 144 cm/s
5. y = cm dari titik seimbang
6. a) y = 2,5 cm b) F = - p2 N c) Ep = 1,25 . 10-2 p2 J d) v = 0,5 p m/s, a = -10p2 m/s
e) Ek = 0,0375 p2 J

7. a) a = -25.000 p2 sin 50 nt b) a maks = -25.000 p2 cm/s2 c) t =
d) y = 9,5 cm e) v = -250 cm/s
8.

9. 8 p detik
10. p2 m/s2